“the longest way of your journey is the way you looking up upon yourself…..” Aku terbangun di tengah hentakkan langkah kaki yang memekakkan telinga. Terhuyung diantara ratusan sistem saraf yang belum terpaut sempurna. Lalu terbayang diriku sedang terlena di depan cermin berukuran raksasa, cermin yang bahkan bisa aku masuki bersama dengan kawananku. Cermin yang ukurannya hingga membuatku harus mendongak tinggi. Sayangnya aku tidak terlalu tinggi untuk mencapai ujungnya. Cermin itu sedang menatapku dengan sinis, cermin itu sedang memalingkan pandangannya kepada sesuatu yang mungkin lebih menarik daripada bayanganku sendiri. Bayangan diriku yang kian kurus, kulitku yang kian menghitam karena digerogoti kenyataan yang kejam. Rambutku yang kian merapuh karena tidak pernah mengenal kelembutan. Cermin itu hanya menatap sesekali, hanya memastikan aku masih ada disini. Berdiri dengan kedua kakiku yang kian gemetar. Berdiri dengan sisa-sisa ketegaran yang aku sesap sendiri dari pembulu...
a blog by Della Rosalita