Tea Bar. Mall Olympic Garden. Some days ago.
She : Are you sure, mek?
Me : For sure, mek. It’s been 17 years since the day. Waktu itu aku masih bodoh, tapi
aku tahu what really happened actually. I
know it.
She : How do you know? I mean, you was still innocence.
Me : Itulah hebatnya temanmu ini, mek. Sometimes aku bisa tahu apa yang sama
sekali tidak aku tahu. Aku bisa mengerti apa yang seharusnya tidak aku mengerti.
And, I did. It happened magically. And then,
aku sadar beberapa tahun setelah itu. Just
for unsure that something really happened and that was true, mek. I was not in delusion or what. I was
completely sober.
She : Shit. But, aku salut mek. Kamu bisa
melalui ini semua.
Me : Siapa
bilang? I’ve been suffering for more than
7 years in the beginning. Aku takut, mek. Sangat. Tapi aku berani
menyimpannya sendiri aku tidak ingin siapapun tahu. Bahkan keluargaku. No, aku tidak ingin menjadi beban untuk
mereka.
She :
Sampai sekarang, mek?
Me : Sampai sekarang.
She : *Hanya
menatapku sambil menghabiskan Milk Tea-nya*
Me : Aku dulu sempat kehilangan kepercayaan diri
untuk waktu yang sangat lama. Sangat lama. Aku bisa memulainya kembali di saat
aku pindah sekolah. I mean, dari SD
ke SMP. Kemudian dari SMP ke SMA. Begitu seterusnya sampai aku jadi seperti
ini. Seseorang yang kau kenal. Warrior-mu
ahahhahahahha.
She : And, aku sangat tidak menyangka kau
memiliki masa lalu yang. . ..
Me : Setiap
orang punya masa lalu, mek. Setiap orang punya rahasia kecil mereka. Yang harus
mereka lakukan, hanya dealing with their
self first. Untuk kemudian melanjutkan hidupnya.
She : Sorry to ask, but pernahkah kau berpikir
untuk menghakhiri. . .
Me :
Hidupku? Sering. Ahahahhahaha. Tapi itu dulu, sebelum aku berdamai dengan
hidupku. Sebelum aku sadar bahwa it could
happen to anyone of us. That’s why aku suka sekolah baru, suasana baru,
atmosfer baru, setidaknya aku bisa menjadi orang baru. Masa-masa SMP-ku adalah
masa dimana aku benar-benar bangkit dari keterpurukan. Meskipun tidak ada yang
tahu what I was dealing with. Aku masuk
sekolah favorit dengan harapan aku ingin benar-benar berprestasi untuk
menghibur dan juga menebus kegagalanku di masa lalu. Then, it was not bad. Kemudian masa kejayaanku ada di saat aku duduk
di bangku SMA. I miss that moment
ketika orang-orang melihatku, orang-orang mengenalku dan mereka semua tersenyum
kedapaku. Meskipun ada beberapa orang yang tidak aku kenal ahahhahha. But that was fun, mek. To be whoever you want to be tanpa harus
terikat dengan sesuatu di masa lalumu. To
be free from anything you hiding for selama ini. Dan, aku benar-benar
merayakannya di saat-saat aku kuliah. Still
success with my study bahkan di saat masalah lain datang. And, sejauh ini aku tidak pernah
menyesal dengan apapun yang terjadi dengan diriku, mek. Tuhan melakukannya
untuk sebuah alasan. See? I did it. Tidak ada yang bisa menebak bahwa temanmu ini
adalah ‘barang gagal’.
She : You did such a right thing, mek.
We All Have a Secret |
Me : I have no idea which one is right or which one
is wrong. All I can do just keep going, mek. You know me, pada batas tertentu aku tidak lagi takut untuk menjadi
‘orang jahat’. Dan, semoga Tuhan mengampuniku untuk hal itu, mek.
She : Then, start from now on, kalo ada yang
macam-macam dengan walker-ku ini bakal
aku siksa sampai mereka mengharap kematian.
Me : Hahahhahahahahha
don’t be so rude, mek. One thing yang aku pelajari selama 17
tahun ini, you know aku ingin sekali
balas dendam. Aku bisa saja menaruh racun di minumannya atau kalau aku sudah
benar-benar gila aku bisa membunuhnya dengan tanganku sendiri. Tapi, lantas aku
berpikir, jika aku melakukannya. Maka, aku sama dengannya. Sama-sama penjahat. So, aku lepaskan rantai dendam itu saat
aku mengerti bahwa revenge is pointless. ‘Cause
karma will do its part in time, mek.
She : Waooooow.
That’s why Tuhan memilihmu, mek. With your madness, with your magical power,
with your spirit of struggling something. You are a whole package.
Me : And, aku harap Tuhan tidak salah pilih,
mek.
She : Then, prove it!! I know you can do the rest,
mek. Sayang soalnya, kamu udah sejauh ini. Kita benar-benar tidak pernah tahu
dimana ‘pemberhentian’ itu berada.
Me : You don’t know, but I know it.
She : Where?
Me : In the middle of nowhere, mek.
She : It’s mean you have to keep going?
Me : Exactly.
Kami berdua tersenyum. Ditemani roti bakar coklat
keju dan Milk Tea yang kita sedot tanpa ampun. That’s the point. To keep going. Because what’s done is done. And we
should move forward the future and leave all the fear behind. That’s why I could
stand this far, doesn’t mean I was a strong girl. It was because I never looked
back.
And, I wanna
make it works. Everything has taken from me. All I wanna do is take it back. Not
through revenge. But through achieving something good in my life. To ensure
that my goal is useful for all of the people around me. That’s it.
Regards,
Rosalie.
Komentar
Posting Komentar