Langsung ke konten utama

Rindu



Ada rindu yang hanya tanggal secarik tulisan usang. Yang menatapku lekat-lekat di kamar 4x4 dengan harap yang tak lagi hidup. Sudah lama mati. Rindu itu menjelma malam yang dingin yang pasrah dijajah pagi, menjelma awan hitam yang kelihatannya kuat tetapi ketika disentuh hanyalah gantungan asap yang rapuh. Rindu itu semrawut, tidak tertata dengan indah seperti buku cokelat yang kuhadiahkan sebagai kado ulangtahun pada seseorang. 

Rindu itu kacau. Semakin kau tahan, semakin manja dan tak tahu diri. Mungkin, di antara aku dan kamu, ada pesan yang belum tersampai. Ada naskah yang belum sempat diketik ulang, ada banyak proposal yang belum sempat ditantangani, dan ada ribuan kata yang belum sempat dideklarasikan.


Lalu, jika pagi datang dengan senyumnya, aku mengingat segala ucapan semangat dan selamat pagi yang dulu sering membanjiri kotak masuk phonecellku hingga penuh sesak. Tapi seiring dewasanya pagi, semuanya sepi. Hening. Alam seakan tidak mau berisik karena takut membangunkan tidur pagiku. Aku ingin mengumpulkan remahan itu dan menjadikannya hidup kembali.

Aku ingin mengulang waktu dan berkata “jangan” untuk mencegah. Hanya untuk mengetahui seberapa jauh pengaruhku terhadap sergahan itu. Mungkinkah dengan begitu, kau akan menghambur lagi dan kita bisa saling menyimpan kata perpisahan. Atau mungkinkah tidak ada pengaruhnya seucap kata ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IT'S STILL ABOUT PERSPECTIVE

"Dunia tidak kekurangan orang yang baik, dunia hanya kekurangan orang yang mau menghargai pilihan orang lain. Itu saja." Masih di gedung yang sama, masih bersama orang yang sama dengan kondisi yang masih sama, bedanya hari ini kita lebih 'segar' dalam memandang kehidupan. Bersama Jane. Aku pikir pertemuan ini akan menjadi pertemuan yang saling menguatkan, menginspirasi dengan jalan hidup masing-masing yang sudah hampir lima tahun lamanya tidak pernah terkait. Aku pikir kehidupannya akan sedikit lebih mudah, akan sedikit lebih ceria dan lebih mengesankan dari sebelumnya. Tetapi ekspektasiku tampaknya terlalu berlebihan untuknya. Tidak ada cokelat panas atau kopi susu hari ini. Hanya air putih dalam balutan gelas wine bening yang menawan. Yah, selera hotel ini masih tetap saja sama, meskipun beberapa orang telah berubah. Mode berubah, kebiasaan berubah, pemikiran orang-orang juga berubah, hampir setiap elemen kehidupan yang aku temui selalu ada revisi. Entah itu pembaha...

MIRROR MIRROR ON THE WALL

“the longest way of your journey is the way you looking up upon yourself…..” Aku terbangun di tengah hentakkan langkah kaki yang memekakkan telinga. Terhuyung diantara ratusan sistem saraf yang belum terpaut sempurna. Lalu terbayang diriku sedang terlena di depan cermin berukuran raksasa, cermin yang bahkan bisa aku masuki bersama dengan kawananku. Cermin yang ukurannya hingga membuatku harus mendongak tinggi. Sayangnya aku tidak terlalu tinggi untuk mencapai ujungnya. Cermin itu sedang menatapku dengan sinis, cermin itu sedang memalingkan pandangannya kepada sesuatu yang mungkin lebih menarik daripada bayanganku sendiri. Bayangan diriku yang kian kurus, kulitku yang kian menghitam karena digerogoti kenyataan yang kejam. Rambutku yang kian merapuh karena tidak pernah mengenal kelembutan.   Cermin itu hanya menatap sesekali, hanya memastikan aku masih ada disini. Berdiri dengan kedua kakiku yang kian gemetar. Berdiri dengan sisa-sisa ketegaran yang aku sesap sendiri dari pembulu...

Just Get It Out

Seperti biasa, aku sedang menulis diary di atas setir Ford Fiesta 2014 berwarna abu-abu itu dan tentu saja dengan alunan musik yang menyerupai suasana pub . Bedanya, aku hanya meneguk sekaleng soda, tidak ada Bourbon, Merlot, dan minuman beralkohol sejenisnya. Dear Diary, It’s been a long time, Ric. I can’t even handle this. Please, be home soon. Mom was gonna die missing you during this summer. With Love, Sister Seriously? Aku harus mengajar mata kuliah ini lagi? For three times? Aaaaaahhhhh, sial. Aku mengumpat melihat buku agenda mengajarku. Di sana tertulis dengan coretan tangan yang sangat tidak rapi : Mikrobiologi Molekuler kelas F, J, dan L. Nope , aku bukan dosen tetap. Belum. Aku hanya mahasiswa pasca sarjana yang secara tidak sengaja sering bergabung dengan tim peneliti di laboratorium dan entah sejak kapan aku direkrut menjadi dosen bantu di almamaterku. Dan aku juga dipercaya untuk menangani beberapa mahasiswa sebagai dosen wali mereka. That was a hal...