Langsung ke konten utama

Selesai

Hahahahahha. Aku patah hati. Sudah. Selesai. Ayok, sekarang saatnya berkemas. Berkemas dari ruangan merah jambu itu. Dari ruangan yang aku kira adalah sebuah hati. Aku tidak lagi layak untuk tinggal di sekatnya.

It Doesn't Mean It Doesn't Hurt
Mungkin hanya lewat lagu ini akan kunyatakan rasa, cintaku padamu, rinduku padamu tak bertepi.

Mungkin hanya sebuah lagu ini yang selalu akan kunyanyikan, sebagai tanda betapa aku inginkan kamu. 

Hahahahahaha aku patah hati. Mari pergi. Sudah bukan saatnya lagi untuk berharap. Mungkin ada penghuni lain yang memang seharusnya berada di sana. Dan itu bukan diriku. Bukan nama ini. Ada nama lain yang tertulis.

Sudah selesai. Sampai saat ini. Sampai hari ini saja. Tetapi, aku merasa sedih. Harus merelakannya.

Sudah begitu saja, ya.

Komentar

  1. bagus2 karyanya..

    setiap hari aku nunggu tulisan kamu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks anyway..:)..iya beberapa hari ini sempet stuck..

      Hapus
  2. senang rasanya comand di bls sama penulis idola :D

    BalasHapus
  3. iya sama sama, aku udah visit blog kamu..keep fighting on writing ya..:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

i am ready to fly

"During these days, i know there's something burden my mind. I don't even think about it. This message, just the moment before anything's burn. Burning my dreams, burning your lies. I know that your scent which always blew up into the day when i came along. But then, i know one thing for sure. Everything is never exist since the day. Even now you  take her or not, that's no longer my case. Right before you said "i won't disappoint you", i knew everything is going to mess and broke.  Like they swim inside my heart, they'll never find where is my heart actually. I keep it save. Far away from human reach. And the moment before everything's gone, i promise i will not allow myself to take a little mind about anyone. I swear. Everything is just wasting my time. To get a better life after all this things happen to us. I don't even think about the pass or what. Because it means nothing to me." Regards, Dhe. But then the other side...

Dear Diary

Dear Diary, Dad, you make it harder actually. You push me away, now you’re gonna pull me back to that time. I can’t even imagine how we’ll be when we still stay together. Cause, one thing I know for sure about you, that you never really care to us. To me. What’s wrong with you during this time, Dad? You’ve been changing to be someone I can’t recognize. We can’t stand this fight anymore. And I think this fight is pointless. Again, I’m too tired to make it better than it used to be.  I was alone. All the time. Can you imagine how my life running without Mom, and them? Can you imagine that I’ve been hurting for six years. Was it all never enough? I’m dying inside. But, everytime I go to my own funeral, I stand there so tall with these tears falling from my eyes. I don’t even have someone beside me.  Dear Dad Then, I always find the way to make it all alone. To make it dark and senseless. Are we not supposed to be happy? That was the question from sister two d...

Feel

Mungkin hanya sekelebat berlalu sambil membawa sejumput senyum yang tertahan-tahan sudah bisa dijadikan bukti bahwa aku benar-benar telah berputar dua puluh kali. Atau mungkin, ini yang disebut pasca drunk-up dimana kau tidak akan pernah bisa membedakan antara jerawatmu dengan biji kacang atau kau tidak dapat membedakan jalan dan selokan. Karena kau mungkin saja sedang terbang. Ragamu boleh menancap indah di bumi, tetapi jiwamu jauh melesat bagai roket berkecepatan tinggi. Tuhan, ah benarkah aku memiliki rasa itu? Rasa apa ini lebih tepatnya? Bukan rasa vanilla atau aroma Cabernet Sauvignon kesukaanku. Hanya saja, aku merasa aman. Regards, Della Rosalita