Langsung ke konten utama

Send It On



Selamat pagi, Manis!!

Sudah menyambut pagi ini dengan senyuman? Sudah mengantar mentari dengan rasa syukur? Sudah minum kopi atau tehmu dengan bahagia? Aku harap sudah.
Yap, today I will give you a song review. Ahahahaha sekali-sekali nge-review lagu nggak ada salahnya dong? So, the upcoming song is Sent it on-nya Jonas Brother, Miley Cyrus, Demi Lovato, and Selena Gomez. Pertama denger lagu ini waktu pulang kampus soalnya secara nggak sengaja playlist Youtube-ku nyala terus. And then aku penasaran sama judul lagunya, so jengjeeeeeng I found out the song tittle is Send It On. 

Ini lagu berasal dari Album Disney yang artinya sudah dari zaman beholo sono sudah ada, aku saja sih yang telat update. Hohohohoho. But, that very damn inspiring. Jadi di dalam lirik lagu tersebut menjelaskan tentang perubahan kecil yang bakalan terjadi kalau kita mau sedikit saja memberikan bantuan kepada orang lain. From hand to hand to influence people to do something good. And finally hal tersebut bisa menjadi chain reaction atau istilah kecenya reaksi berantai kepada orang lain.

Kita memang tidak bisa sepenuhnya mengubah dunia menuju kondisi yang kita harapkan, tetapi dengan kebaikan kecil maka kita akan menginspirasi orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang serupa.
This Shoot Was Taken From The Official Video of Send It On by Google
Semangat pagi, Manis!!!! Semoga review lagu tersebut bermanfaat bagi kalian dan hopefully the song could brings a better action

Remember, Everyone! Just one action could change anything.

So, check this one out the lyric below :

A word is just a word
Til you mean what you say
And love isn't love
Til you give it away
We've all gotta give
Yeah something to give
To make a change

Send it on, on and on
Just one hand can heal another
Be apart
Reach your heart
Just one spark starts the fire
With one little action
The chain reaction will never stop
Make it strong shine a light and send it on

Just smile and the world
Will smile along with you
That small act of love
That's meant for one will become two
If we take the chances
To change circumstances
Imagine all we can do if we...


Rosalie.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hai Januari

Hai, Januari. Bulan suciku. Bulan dimana aku 22 tahun yang lalu hanya seonggok daging yang bisa jadi dihidupkan. Atau bisa jadi kehidupan itu dibatalkan. Januari berbekas seperti sisi luka yang tidak pernah mereka tahu. Mereka hanya melihat, tidak menatap tajam. Mereka hanya lewat, tidak merapat. Bulan yang penuh hujan air mata. Ah, andai aku bisa membendungnya. Sedikit saja agar mata ini tidak membengkak kemudian mengumbar tanya. Ada apa dengan matamu? Kemudian aku buru-buru membungkusnya dengan kerutan senyum yang aku buat sendiri. Sembari mengucapkan aku tidak apa-apa versiku sendiri. Hai, Januari. Kau ingat lilin yang meleleh di pelataran tart mewah itu? Kau ingat bungkusan indah yang terbalut pita biru muda yang anggun? Aku masih mengingatnya, tetapi seingatku aku telah lama membuangnya. Bagiku semua itu sudah tidak ada pengaruhnya pada hati yang mulai meradang ini. Radangnya sudah bercabang, hingga membentuk kubangan luka yang ku sebut...

It's Just for Nothing

KARENA SEMUA INI PERCUMA. Percuma. Percuma setiap hari aku berharap kau membaca semua tulisanku. Percuma setiap saat aku berharap kau akan sadar bahwa aku ada untukmu. Percuma setip waktu aku berharap kau akan datang kepadaku. Benar-benar payah. Lebih baik aku lepaskan saja sosokmu itu. Yang dahulu merogoh masuk ke dalam jiwaku dan menembus menguliti dinding hatiku yang kelam. Sudah tidak berarti saat ini. Sudah tidak berpengaruh lagi. Hari ini aku putuskan untuk tidak lagi menjadi manusia menyedihkan bernama diriku. Bukankah seharusnya cinta itu diperjuangkan berdua, bukan sendiri? Aku terbahak dalam imajiku sendiri. Mengumpat pasrah tentang paradox rasa yang hingga saat ini masih susah aku cerna. Aku tersedak dalam stigma-stigma yang bahkan aku sendiri tidak paham tentangnya. Aku tersudut di ujung pikiranku yang tumpul. Aku tersisih di penghujung hatiku yang kian membeku.  Aku terbawa arus hingga ke seberang dan aku tidak mampu berenang, pun menyelam. Sem...

Pesan Singkat

12 November 2014 Tuhan, aku malu. Aku malu memandang wajah teduh yang menyilangkan senyum pasi itu. Aku malu melihat senyum yang sebaiknya tidak pernah kulihat itu. Aku terlampau malu hingga aku hanya bisa memandang jari kakiku sendiri. Tuhan, bolehkah aku melihatnya sekali lagi? Sebelum aku mengurung semua uap-uap memoar ini dalam bingkai kenangan? Hari ini aku berpikir kau tidak akan datang. Satu, dua, tiga, dan aku terus menghitung hingga detik ke sekian ribu. Aku masih saja belum mencium aroma tubuhmu. Aku kembali menghitung, dan pada hitungan kesekian aku teringat kembali serentetan kejadian yang seharusnya tidak pernah terjadi. Yang seharusnya tidak pernah berubah menjadi kenangan yang hanya akan usang dan berdebu seperti aroma rumah tua yang ditinggalkan penghuninya.  Aku kembali duduk santai di tempat duduk dimana aku mengerjakan tugas akhirku. Ada hasrat menghubungimu, tetapi untuk keperluan apa? Aku bahkan bukan partnermu. Aku hanyalah wanita dengan bol...