Pernahkah
kau bercerita sedikit saja kepada hujan? Kepada awan yang membuat lukisan
kelabu di kaki langit paling jauh. Entah itu cerita tentang apa. Mungkin tentang
kelinci tetangga sebelah yang kupingnya panjang sebelah, atau tentang pohon di
depan rumah yang tidak kunjung tumbuh besar.
Pernahkah
kau sedikit saja mendengar cerita? Mendengar cerita apapun. Ketika yang
bercerita sudah mulai menangis dan berharap iba pada Sang Pencipta keadaan. Ketika
yang disebut kata atau kalimat sudah mulai sulit untuk diverbalkan. Semua hambar
dan menyendat secara perlahan. Hingga lirih. Tak terdengar. Hanya satu dua
tetes air hangat yang mulai menyemai wajah kusam di pipi yang tak indah lagi.
Pipi
itu bisa saja pipimu, atau pipiku. Bisa punya siapa saja. Yang merasa pernah
mengalami sendiri. Dan enggan untuk berbagi. Enggan untuk memulai kisah yang
serupa. Atau sekedar enggan untuk membuka yang telah usang. Maka, memang diam
menjadi pilihan paling masuk akal.
Aku mulai
heran dan lebih tepatnya curiga. Bukankah kita diciptakan saling
berpasang-pasangan. Namun, kecocokan selalu menjadi alasan untuk tidak
berpasangan. Bagaimana bisa berpasangan dengan sesuatu yang tidak pas? Kalau dipaksakan
bisa sesak nafas lalu tersedak. Bukankah memang begitu?
Tapi,
pada kenyataannya lain. Atau hanya aku saja yang merasa lain. Karena aku tidak
bisa mencapai level cocok itu. Bagaimana mungkin semua yang telah bersemi harus
berhenti tumbuh hanya karena sesuatu yang orang awam bilang tidak serasi.
Aku mulai
curiga lagi ketika aku mulai menuding hal itu adalah palsu. Semuanya. Bagaimana
mungkin mereka yang kurang bagus bisa memperoleh yang bagus? Sedangkan aku
bahkan tidak sedikit pun. Lalu, harus aku buang perlahan sisa air mata ini agar
mataku tak lagi bengkak, agar sinar mataku tak lagi pudar.
Aku mulai
takut menghadapi yang lebih besar dari ini. Apa benar yang dikatakan mereka? Bahwa aku
tidak cukup kuat? Untuk menahan segala ceritaku dan menentang langit.
Aku memang
bukan tandingan langit. Langit hanya akan mengirimkan lebih banyak konspirasi
konyolnya untuk jiwaku yang mulai hilang satu per satu. Aku ingin
mengumpulkannya dan menyimpannya ke dalam botol. Aku ingin hidup. Aku hanya
ingin hidup. Setidaknya jika aku harus mati sekarang, aku tidak ingin mati sendiri di tempat
yang dingin ini.
The Walking Dead Of Roseway
Komentar
Posting Komentar